Catatan Akhir Tahun Sang Pejalan

Disclaimer: tulisan ini murni untuk pengingat pribadi gue di masa depan. Facebook remembers memories way much better than my brain. No offense to anyone. But if you feel offense, I am sorry. Gue ga bermaksud begitu. 

Dua ribu lima belas hampir berakhir. Tahun ini resolusi yang bertajuk "Live my life to the fullest without regrets" berhasil membuat gue memaknai banyak hal: petualangan, kesempatan, keberanian, kebahagiaan, penghargaan, kesepian, dan kehilangan. Beberapa hal gue lakukan dengan suka cita. Beberapa momen harus gue terima dengan lapang dada. Part paling seru tentu saja petualangan. Alhamdulillah tahun ini bolak-balik ke Pulau Sumatera. Mulai dari Medan, Riau, Jambi, sampai Aceh. Sedangkan ke timur, Pulau Sumba jadi saksi bahwa kadang yang kita butuhkan hanya mimpi, dan biarkan Tuhan yang mewujudkan. Semoga tahun depan gue masih bisa berjalan; tidak sendirian tapi bergandengan tangan. Amiinnn... 

Retak

Jihyo menatap gusar sahabatnya. Berita yang ia bawa sungguh tak bisa Jihyo percaya.

"Kau bilang apa? Sungmin sudah menikah?"

Nasehat Bapak

Jalan tol di hadapanku benar-benar lenggang hingga aku tergoda untuk menginjak gas lebih dalam. Sedikit, tapi cukup membuat jarum speedometer menunjuk angka 100 km/jam.

Elegi Cinta

"Kukira lukanya tak parah.
Ternyata di dalam bernanah."

Pia menatap pergelangan tangan kirinya. Ada guratan panjang membiru di sana, hasil tangkisan are maki* untuk tendangan dari orang yang paling ia cintai.

Pelajaran dari Darth Vader

Setiap orang pasti pernah berbuat kejahatan. Aku, kamu, kita, mereka. Jika dunia ini adalah panggung sandiwara, maka setiap kita pernah memerankan tokoh antagonis, setidaknya sekali dalam seumur hidup. Ada tokoh antagonis yang bertobat, dan ada pula yang selalu kumat berbuat jahat. 

8 Tips Travelling Sendirian Buat Cewek

Bagi gue, travelling sendirian itu menyenangkan sekaligus menegangkan. Di Jakarta aja gue sering kecopetan, apalagi kalau jalan-jalan jauh? Waktu awal kerja jadi jurnalis, ibu dan bapak sering banget ngingetin buat hati-hati. Kalau sekarang, nasehatnya lebih panjang: hati-hati menjaga hati #eeaaa

Fadly Padi: Yaa Penyanyi, Yaa Petani

Dua tahun lalu, editor saya memberi tugas untuk mencari artis yang hobi bercocok tanam. Hasil searching di Google mengarahkan saya pada satu nama: Fadly, Sang Vokalis Padi. Aiiiihhh… Siapa yang ga kenal suara Beliau? Saya mau banget ketemu sama orangnya langsung! Tapi bagaimana saya bisa menghubungi kalau tidak ada link dengan dia? Karena usulan sudah disetujui dalam forum bersama, maka saya harus bisa meliput Fadly. Harus bisa bagaimanapun caranya!

Indahnya Paralayang di Malang

Melayang membuatku ingat
Bahwa menginjak tanah itu nikmat
Yang sering aku dustakan
  
Setelah merasakan nikmatnya terbang dengan paralayang, saya jadi ketagihan. Seru banget bisa melayang di udara dan merasa bebas. Pemandangan dari udara sangat indah dan luar biasa, tak mampu diungkapkan dengan kata-kata. Mana di Instagram saya, sering banget ada foto paralayang. Lokasinya di Gunung Banyak, Kabupaten Malang. Bikin emezz dan penasaran!

Kelas Inspirasi Jakarta 4: KI is my lifestyle!

“Kenapa ikut Kelas Inspirasi lagi?”
Pertanyaan itu terlontar dari seorang sahabat yang tahu saya mendaftar jadi relawan KI untuk kedua kalinya. Sebelumnya, bulan April lalu saya sudah mengikuti Kelas Inspirasi Bekasi 2. Lalu kali ini giliran Kelas Inspirasi Jakarta 4 yang saya ikuti. “Abisnya seru. Berbagi mimpi sama anak-anak. Kenalan sama orang-orang baru. Bikin nagih gitu deh,” jawab saya mengemukakan alasan. Ibarat kata pepatah, Kelas Inspirasi is my lifestyle! Hehehe….

Kelas Inspirasi Bekasi 2: Berbagi Mimpi untuk Negeri

Ini semua berawal dari rasa bosan yang luar biasa dalam ketika saya hidup di Bogor. Entahlah, rasanya hidup saya hanya kerja-kosan-kerja-kosan. Sesekali wisata kuliner di Bogor. Kayak hidup saya tuh ga bermakna sama sekali. Saya pun mulai searching kira-kira kegiatan sosial apa yang bisa saya ikuti. Kalau bisa yang berkaitan dengan dunia anak-anak. Gooling sana sini, ketemu dua kegiatan yang sreg di hati saya. Satu komunitas Ayo Dongeng Indonesia. Satunya lagi Kelas Inspirasi.


Multi Fungsi G.A. Siwabessy

Menjadi wartawan majalah Aneka EBT (energi baru terbarukan) membuka kesempatan pada saya untuk belajar banyak hal. Mulai dari pembangkit listrik tenaga angin, mikro hidro, hingga nuklir. Saya pun mendapat amanah untuk meliput ke tempat-tempat luar biasa. Salah satunya adalah liputan ke reaktor nuklir milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Di tengah krisis kelistrikan yang kian parah, pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) menjadi alternatif sumber energi yang aman, bersih, dan efisien. Namun, PLTN masih menjadi polemik di masyarakat sehingga saya harus menemui para ahli nuklir untuk meminta penjelasan mengenai keuntungan dan bahaya nuklir.

Halo Fisika!

Jangan pernah membenci sesuatu secara berlebihan. Karena apa yang kau benci bisa saja harus kau hadapi di masa depan.

Balada Putri Bunga

Tahun lalu, saya mendaftar Pemilihan Puteri Bunga 2014. Awalnya iseng, tapi kemudian niat itu saya seriusi. Saya pun belajar banyak: mengenal bunga nusantara, menonton video cars merangkai bunga, dan melahap buku-buku kepribadian. Saya pikir tak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru, toh saya memenuhi semua syarat kontes itu, terutama usia. Tahun lalu adalah batas akhir saya berpeluang menjadi Puteri Bunga. 

Kisah Sedekah Pak Tua

Siang tadi sepulang membeli sesuatu untuk seseorang, saya berjumpa dengan seorang kakek di angkot. Bukan karena ia renta dan masih harus bekerja dengan mengamen yang membuat saya iba. Bukan itu, melainkan karena kakek ini kehilangan tangan kanannya. Ya, dia cacat. Penumpang angkot yang penuh hanya memandang kasihan, sedangkan si kakek selalu menoleh lantaran malu dikasihani. Lalu satu per satu penumpang turun, menyisakan saya dan kakek itu. Dan perang batin mulai terjadi di kepala saya. 
"Ayo Tika, kasih uang ke kakek itu. Sedekah." 
"Ngapain? Paling itu modus pengamen. Anak-anaknya kemana? Koq tega bapaknya disuruh kerja." 
"Ya udah, seenggaknya bayarin ongkosnya. Ga nyampe Rp5.000."
"Ya elah, ngasih pengamen seribu juga cukup kali." 

Catatan Perjalanan Sang Nona

Berjalanlah... Berjalanlah menjelajah bumi. Perintah itu ada dalam kitab suci. Kau akan mulai berkemas. Memilih dan memilah bekal perjalanan. Kadang kau akan membebani diri dengan barang bawaan yang tak perlu. Sedangkan barang penting justru alpa masuk di ranselmu. Tak apa. Kau akan sadar bahwa tak semua harta bisa dibawa. Ah, ini hanya perjalanan dunia yang fana. Sudahkah kau siapkan bekal untuk perjalanan abadi di sana? 

Energi Terbarukan Sumba Iconic Island

Mengunjungi seluruh provinsi di Indonesia merupakan salah satu cita-cita saya sejak dulu. Karena itu, ketika Ibu Direktur yang cantik menelepon untuk menyuruh saya liburan liputan ke Pulau Sumba, saya langsung mengiyakan tanpa pikir panjang. Seharusnya saya di sana selama 4 hari, tetapi karena satu dan lain hal jadwal diperpendek jadi 2 hari. Alhamdulillah, meski harus bolak-balik telepon dan ke ATM, seluruh tiket bisa saya reschedule.

Piknik Dongeng dan Silaturahim Bersama Pak Raden

Hari Minggu, 2 Agustus 2015 kemarin saya mengunjungi Pak Raden di rumahnya. Ini kedua kalinya saya ke sana, yang pertama cuma bareng Kak Aio dan Kak Dita. Nah, kalau kemarin ramean bareng teman-teman Ayo Dongeng Indonesia (AyoDI). Maklum, agendanya memang silaturahim AyoDI dengan Pak Raden. Tadinya mau buka bersama pas Ramadhan bulan lalu, tapi karena satu dan lain hal batal. Jadilah tanggal 2 Agustus ini acaranya diadakan. Kak Aio udah dari jauh-jauh hari mewanti-wanti untuk mengosongkan agenda. Ya sudahlah, saya ga keberatan dipaksa. Ahahaaa...

GENAP: Catatan Hati Seorang Istri


Seharusnya, sepasang manusia
memutuskan untuk hidup bersama
karena sudah siap untuk saling menerima.
Bukan hanya karena cinta,
apalagi karena ego semata.

Kutipan itu saya cungkil dari buku GENAP karya Nazrul Anwar. Buku yang penuh dengan quotes yang bikin jleb-jleb di dalamnya. Dengan gaya bahasa orang pertama tunggal, penulis berhasil memosisikan pembaca, termasuk saya, untuk melihat dari sudut pandang si-aku. Saya berkali-kali bilang," iya juga yaa", "ini gue banget", dan "oohhh harusnya begitu" saat membaca halaman demi halaman buku ini. Misalnya saja, di diorama Menunggu Kamu.

Ampas Tebu: Dulu Dibuang Kini Disayang

Pepatah “habis manis sepah dibuang” tampaknya akan segera usang. Maklum saja, ampas tebu yang selama ini dianggap sampah ternyata bisa menjadi penerang rumah. Di India, ampas tebu atau bagase merupakan salah satu bahan baku pembangkit listrik tenaga biomassa. Negara yang menjadi raksasa produsen gula dunia memulai upaya konversi energi baru terbarukan sejak 1988—1989.Langkah itu dimulai dengan dua pabrik gula sebagai pilot project di wilayah Tamil Nadu Penggunaan listriknya secara signifikan baru berjalan setelah tahun 1994 atau lima tahun sejak pilot project. Itu pun pengumuman pemerintah terkait program kogenerasi berbasis ampas tebu atau Bagasse Cogeneration.

Curug Cipendok, Objek Wisata Purwokerto

"Habis ini kemana Mbak?" tanya Kiki, sepupu yang menemani liputan.
"Objek wisata di Purwokerto yang instagramable apa?" saya balik bertanya.
"Baturaden."
"Bosen. Yang lain?"
"Ada Pantai Menganti, tapi jauh."
"Yaah."
"Ke Curug Cipendok aja Mbak. Deket dari sini. Bagus," tetiba pak supir ikut nimbrung pembicaraan kami.
"Okay. Kita ke sana," ujar saya spontan.
Kemana ini akan membawaku, aku takkan pernah tahu...
Sayup suara Duta Sheila on 7 menemani perjalanan kami siang itu.

***

Kaca Pecah dan Hati Patah

Ada hal-hal tertentu yang tidak bisa kembali seperti semula saat jatuh. Salah satunya kacamata. Mau seberusaha apapun diperbaiki, kaca yang pecah tak akan bisa menyatu kembali. Bagi yang minusnya tinggi, kacamata yang pecah menyusahkan sekali. Apalagi tak ada kacamata cadangan. Ditambah stok softlens yang habis. Lengkap sudah penderitaanmu.

Touchdown Kualanamu

Bulan Januari silam, saya mengikuti lomba menulis bandara Kualanamu, Medan. Tulisan itu saya publikasikan di sini  Sayangnya gagal. Lebih tepatnya saya tidak tahu siapa yang jadi juaranya. Dan tulisan itu pun terabaikan begitu saja.

Terus, kenapa sekarang mengungkit ini?

5 Tips Liburan Murah di Bali

Siapa yang tak mengenal pesona keindahan Pulau Dewata? Ikon pariwisata Indonesia itu dikunjungi jutaan turis setiap tahun, baik lokal maupun mancanegara. Tujuan mereka sama: berlibur, entah berjemur di pantai atau menikmati kesejukan angin gunung. Bagi sebagian orang, boleh jadi liburan ke Bali identik dengan mahal. Kesannya cuma orang berpunya yang boleh menikmati hangatnya Pantai Kuta atau sejuknya udara Ubud. Yang tidak berduit, silahkan angkat kaki dari sini. Huuffff!

Tapi, sebenarnya Bali tidak semahal itu koq. Tahun 2013, saya dan empat teman backpakeran ke sana. Dengan budget minim (Rp1.000.000/orang, kurs 2013) kami bisa bertahan hidup di Bali selama seminggu. Kami menghemat dana di beberapa pos, bahkan habis-habisan memangkas pengeluaran tertentu. Dan seperti biasa, mandat mengatur keuangan jatuh ke tangan saya.

Nah, ini beberapa tips dari saya yang berhasil dipraktekkan di Bali:

Ketika Hujan Bersanding dengan Matahari

"Ade, buku yang kamu bilang bagus itu siapa pengarangnya? Judulnya apa?" tanyaku di suatu senja. Galau menuntunku ke toko buku, berusaha mencari ilmu atas apa yang aku rasa. Aku lantas bertanya pada Ade, teman kosanku. Beruntung ia berbaik hati memberi referensi sebuah buku untuk mengobati pilu. Sayang aku lupa pengarang dan judulnya.

"Kurniawan Gunadi mbak, judulnya Hujan Matahari," jawab Ade via SMS. 
"Koq di Gramedia ga ada ya? Udah aku cari-cari," balasku 30 menit kemudian. 
"Emang ga dijual di sana mbak. Harus pre order. Kalau mbak mau baca, nanti malam aku pinjemin. Kebetulan udah dibalikin temanku," balas Ade.

Huuffh, baiklah. Balik kanan bubar jalan. Semoga buku itu benar-benar bagus, gumamku.
***

Cerpen : Apakah Kamu Akan Berubah Pikiran?

Apabila kamu mengetahui yang sebenarnya tentang orang yang dulu kamu tolak kehadirannya. Bahwa dia adalah orang yang paling sabar menunggumu, paling depan dalam
memudahkan setiap urusan hidupmu secara sembunyi-sembunyi. Apakah kamu akan berubah pikiran?

Aku Diponegoro: Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa

Saya mengetahui pameran ini dari postingan facebook Pak Anies Baswedan. Pak Menteri Pendidikan Dasar itu menyarankan untuk belajar sejarah dari kesenian, salah satunya seni lukis. Pameran ini bertema “Aku Diponegoro: Sang Pangeran Dalam Ingatan Bangsa”. Bekerja sama dengan Goethe Institut, pemerintah Indonesia akhirnya berhasil merestorasi lukisan Raden Saleh yang bertajuk “Penangkapan Pangeran Diponegoro”. 

When Life Gets Hard

Hidup tak selamanya menyenangkan. Adakalanya kita terpuruk dalam kesedihan, kesepian, dan kesengsaraan. Mimpi yang tak tergapai dan realita yang menyakitkan membuat seolah kita tak cukup berharga untuk melanjutkan hidup. Gue beruntung punya teman-teman yang bersedia menampung curahan galau, seabsurd apapun cerita gue.