Elegi Cinta

"Kukira lukanya tak parah.
Ternyata di dalam bernanah."

Pia menatap pergelangan tangan kirinya. Ada guratan panjang membiru di sana, hasil tangkisan are maki* untuk tendangan dari orang yang paling ia cintai.

"Semoga tanganku tak remuk.
Cukup hatiku yang terpuruk."

Ketika pandangan mata Pia beralih ke tangan kanan, bibirnya melengkungkan senyuman. Pisau di tangannya meneteskan sesuatu berwarna merah tak cerah.

"Jaga hati. Atau mati."

Tak lama kemudian sirine polisi memecah keheningan. (Kartika Restu)

No comments:

Post a Comment