Kyoto Story: The Guys Next Door

Alhamdulillah setelah mendapat beasiswa LPDP gue akhirnya jadi juga ke Jepang. Tepatnya di kota Kyoto. Kehidupan gue di Kyoto udah kayak drama Korea. Well, padahal gue baru hidup di sini beberapa hari yaa.. wkwkwk.. Tapi udah ada dua cerita tentang cowok-cowok penghuni apato (apartemen, red) gue.

Cerita pertama terjadi saat gue baru pertama kali tiba di apato. Gue dijemput senpai (senior, red) di bandara KIX karena doi tau gue bawa 2 koper segede gaban. Timbangan di bandara Soetta menunjukkan bobot koper gue seberat 29 kg dan 14 kg. Berat banget kan secara gue segala juga dibawa.

Tujuh Tips Mendapat Beasiswa LPDP

Beasiswa LPDP adalah salah satu beasiswa yang sedang in di Indonesia. Dari ratusan ribu yang mendaftar di seluruh Indonesia, hanya ribuan calon pemimpin masa depan Indonesia yang berkesempatan melanjutkan pendidikan berkat dana abadi pendidikan ini. So, kebayang kan seberapa ketat seleksinya. 

Namun santai aja. Jangan khawatir. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Alhamdulillah saya berhasil menembus seleksi LPDP yang maha susah itu setelah 2 kali ditolak alias ga lolos administrasi. Jadi, sekarang saya mau berbagi pengalaman ama kalian yang mau dan masih berjuang demi perbaikan masa depan. Berikut adalah tujuh tips ala saya supaya kamu bisa mengikuti jejak saya: 

Kelas Inspirasi Bandung 4: Capturing The Moment

Setelah tahun lalu saya mengikuti KI Bekasi 2 dan KI Jakarta 4 tahun lalu, kali ini giliran kota Bandung yang saya datangi. Namun, berbeda dengan dua Kelas Inspirasi sebelumnya, pada KI Bandung 4 ini saya memilih berperan sebagai relawan dokumentator. Berbekal kamera Nikon D90 yang super duper guedeee banget, saya pun berusaha mengabadikan momen-momen menyenangkan di Hari Inspirasi. Seru deh motretin anak-anak di SDN Babakan Ciparay Bandung. 

Tak hanya memotret, ternyata saya juga berkesempatan mengajar di jam pertama. Pasalnya, relawan Inspirator yang seharusnya masuk ke kelas 3 belum datang. Hiyaahh,, padahal saya ga punya persiapan mengajar apa-apa. Ya udah deh semampunya. Alhamdulillah, bisa mengajari anak-anak sedikit mengenai dunia kepenulisan. Sayang ga ada yang motoin. Hiks.. Dan minggu lalu, salah satu karya saya dipajang di Pameran Kelas Inspirasi Bandung 3. Aiihh.. terharu. Salam Kelas Inspirasi! (Kartika Restu Susilo)

Tak Hanya Hasilkan Susu

Tidak membuang kotoran sapi! Itu yang dilakukan para peternak sapi perah di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Mereka memanfaatkan kotoran sapi untuk menghasilkan energi. Dari telekong—nama lain kotoran sapi—para peternak mampu mengubahnya menjadi biogas yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, misalnya untuk bahan bakar genset, lampu penerangan, memasak, serta water heater (pemanas air) yang sangat dibutuhkan bagi warga. 

Mulutmu Harimaumu

Never complain in public. You don't know what will happen next. 

Weekend lalu aku janjian dengan BFF aka Reza buat nonton. Entah film apapun di bioskop manapun. Awalnya kami mau nonton di Summarecon Bekasi. Namun kami berubah pikiran dan nonton di Grand Mall Bekasi. Sampai sana, antriannya penuh! Ada 10 pilihan film yang bisa kami tonton, 7 film luar dan sisanya film Indonesia. Galaulah kami berdua menentukan mau nonton yang mana: Keanu Reeves di Daughter of God; Leo di Caprio di Revenant; atau Chris Pine di Finest Hours. Namun setelah 45 menit mengantri, akhirnya pilihan jatuh ke Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) Haha. Hidup perfilman Indonesia! 

Megahnya Istana Kita

Kita tidak bisa membangun istana di atas pondasi rumah sederhana. Tidak bisa. Kalaupun kita tetap memaksa menggunakan pondasi rumah, maka kita tidak akan menghasilkan istana yang megah. Istana itu akan mudah roboh dan tidak bertahan lama. Sedikit saja guncangan akan sanggup merobohkan tiang-tiang. Tentu bukan istana seperti itu yang kita mau.

Skarifikasi Hati

Dalam dunia perbenihan, ada istilah skarifikasi. Menurut catatan kuliah saya, skarifikasi berarti proses pelukaan kulit biji. Pelukaan itu disengaja, entah dengan menorehkan sayatan atau mematahkan ujung biji. Tujuannya untuk memecah dormansi sehingga biji bisa berkecambah. Skarifikasi biasanya dilakukan pada biji yang berkulit keras, seperti pala, albasia, dan lamtoro. Setelah beberapa waktu, daya berkecambah benih yang terskarifikasi akan lebih baik dibanding yang tidak.