Megahnya Istana Kita

Kita tidak bisa membangun istana di atas pondasi rumah sederhana. Tidak bisa. Kalaupun kita tetap memaksa menggunakan pondasi rumah, maka kita tidak akan menghasilkan istana yang megah. Istana itu akan mudah roboh dan tidak bertahan lama. Sedikit saja guncangan akan sanggup merobohkan tiang-tiang. Tentu bukan istana seperti itu yang kita mau.

Karena itu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menghancurkan pondasi lama. Tak peduli seberapa kokoh pondasi itu, tetap harus kita hancurkan karena tidak sesuai. Beberapa hal baik dari pondasi lama bisa kita terapkan untuk pondasi baru. Misalnya, bahan pondasi yang terbukti kokoh dihantam badai. Lalu kita akan membangun  pondasi baru yang lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih sesuai kebutuhan kita. 

Setelah urusan pondasi selesai, barulah kita mendirikan dinding-dinding istana sesuai desain. Lalu pintu-pintu, jendela-jendela, dan atap-atap. Kemudian kita akan memolesnya sedemikian rupa sehingga istana itu tampak cantik. Terakhir, kita akan menghias bagian dalam ruangan dengan benda-benda berharga yang kita butuhkan. Beberapa benda masa lalu dari rumah lama bisa kita pajang. Beberapa kita simpan. Namun, yakinlah sebagian harus kita buang. Memori buruk yang sudah lapuk, misalnya. Buang saja.

Satu hal yang penting, saat merenovasi pastikan kita memasang tembok penghalang di sekeliling. Bekerjalah dalam hening. Orang lain tak perlu tahu kita sedang membangun apa. Pun, mereka bisa celaka tanpa sengaja jika terlalu dekat dengan kita. Atau lebih buruk, mereka berkomentar sok tahu mengenai apa yang sedang kita kerjakan. Cukuplah kita yang bekerja. Kalaupun kita butuh bantuan, pastikan kita mendapatkannya dari tangan yang tepat. 

Nanti, setelah istana kita jadi, barulah kita jamu para tamu. Bukan hanya untuk disinggahi para raja, tapi juga kaum dhuafa. Istana kita akan jadi titik temu pelbagai ilmu. Bersabarlah, suatu saat kita akan bangga memandang jerih payah kita.

Wahai hati, dikau mengerti maksudku, kan? (Kartika Restu)

No comments:

Post a Comment