Semarak Sakura di Kyoto Botanical Garden

Kirei desu ne!” Kalimat yang berarti “cantik yaa” dalam bahasa Jepang itu tak henti terucap dari bibir saya saat menjejakkan kaki di Kyoto Botanical Garden (植物園), Jepang. MasyaAllah tak henti-henti saya mengagumi keindahan sakura yang tengah semarak berbunga. Hal senada juga terucap dari bibir kawan-kawan yang baru pertama kali melihat sakura. Pesona pohon sakura ketika berbunga mekar memang luar biasa. Seluruh cabang, ranting, dan anak ranting penuh dengan bunga tanpa kehadiran daun sehingga sedap dipandang mata.

Kyoto Botanical Garden atau Kyoto Shokubutsuen selalu kebanjiran pengunjung setiap musim semi tiba. Maklum pada awal musim semi itu seantero kebun penuh sakura. Bunga di taman yang berjarak 10 menit berjalan kaki dari stasiun Kitayama itu mekar pada awal hingga pertengahan April. Bunga nasional Negeri Matahari Terbit itu memang secara alamiah serempak berbunga setiap awal musim semi setelah dorman (berhenti tumbuh) selama musim dingin.

Pengelola kebun raya Kyoto itu sengaja menanam aneka ragam sakura sebagai daya tarik utama. Pada 15 April 2017, sekitar 500 pohon sakura berbunga mekar sempurna di Kyoto Botanical Garden. Salah satu jenis sakura yang ditanam ialah shidarezakura berwarna pink cerah  berukuran 3—5 cm dengan jumlah kelopak 5 buah. Shidarezakura merupakan varietas Edohigan yang tangkainya jatuh ke bawah sehingga disebut pohon sakura menangis. Karakteristik utama bunga ini adalah cara tumbuh dan mekar bunga yang menyebar di sepanjang tangkai seperti air mancur.

Penjuru taman
Memasuki Kyoto Botanical Garden pengunjung akan disambut hamparan tulip jingga nan seronok. Tak hanya sakura, Pengelola kebun raya Kyoto juga menanam tulip aneka warna untuk memanjakan mata pengunjung. Bunga yang sejatinya berasal dari Turki itu turut mempercantik penampilan taman. Warnanya jingga yang kontras dengan daun di bawahnya. Di sudut lain menghampar tulip putih yang anggun dan elegan, tulip merah yang terlihat feminin”, tulip kuning yang mencolok, dan tulip ungu yang warnanya begitu solid dan mencolok. Semua bermandikan sinar matahari.

Di sebelah kiri taman tulip, berdiri bangunan berdinding kaca dan beratap melengkung. Greenhouse atau rumah kaca itu menyimpan koleksi tanaman dari seluruh dunia. Selain bunga hibiscus dan fuchsia, ada pula kaktus dan tanaman gurun lain. Pengunjung juga dapat menemukan ragam tanaman bunga khas tropis seperti anggrek, bougenville, kembang sepatu, dan kuping gajah.

Penataan kebun dengan berbagai elemen lanskap dan gaya sangatlah inspiratif. Selain taman sakura dan tulip, Kyoto Botanical Garden terbagi ke dalam beberapa area: taman bambu, taman Camellia, European Style Garden, taman Hydrangea, dan taman lotus. Sangat mengagumkan berada di taman Kyoto. Pasalnya, sepanjang perjalanan pengunjung akan melalui jalan teduh dengan pepohonan rindang dan suara kicauan burung. Sejauh mata memandang berbagai jenis dan warna bunga-bunga menutupi tanah dalam penataan yang artistik.  Art work  berupa patung juga menjadi elemen estetik di taman, berikut bangku-bangku untuk beristirahat. Di sisi utara taman juga tersedia permainan bagi anak-anak sehingga mereka tidak bosan.


Untuk menuju ke Botanical Garden, hanya perlu berjalan 5 menit dari Nakaragi no Michi. Akan ada tanda-tanda panah yang menunjukkan letak Kyoto Botanical Garden. Tiket masuk Botanical Garden yaitu ¥200 untuk dewasa yang dapat dibeli di mesin penjual tiket di samping gerbang. (Kartika Restu Susilo)

No comments:

Post a Comment