Tujuh Tips Mendapat Beasiswa LPDP

Beasiswa LPDP adalah salah satu beasiswa yang sedang in di Indonesia. Dari ratusan ribu yang mendaftar di seluruh Indonesia, hanya ribuan calon pemimpin masa depan Indonesia yang berkesempatan melanjutkan pendidikan berkat dana abadi pendidikan ini. So, kebayang kan seberapa ketat seleksinya. 

Namun santai aja. Jangan khawatir. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Alhamdulillah saya berhasil menembus seleksi LPDP yang maha susah itu setelah 2 kali ditolak alias ga lolos administrasi. Jadi, sekarang saya mau berbagi pengalaman ama kalian yang mau dan masih berjuang demi perbaikan masa depan. Berikut adalah tujuh tips ala saya supaya kamu bisa mengikuti jejak saya: 


 1. Luruskan niat 
 Dulu, saya niat daftar beasiswa biar bisa sekolah di universitas bergengsi trus bisa jalan-jalan keluar negeri. Intinya sombong bin pamer, Ga bener banget lah niatnya. Mungkin karena itu saya ga dapet-dapet meski ngincer beasiswa sejak jaman lulus kuliah (yang artinya ribuan purnama lalu). Kuliah itu karena mau mencari ridhoNya. Menuntut ilmu karena mau mendekatkan diri dan beribadah padaNya. Luruskan niat untuk taat, insyaAllah jalanmu kan selamat. 

2. Minta restu orang tua 
Ini penting banget! Ga semua orang tua setuju anaknya pergi jauh meski itu untuk menuntut ilmu. Jadi, pastikan ngomong baek-baek dulu ke Bapak Ibu. minta doa restu mereka biar jalan dapat beasiswa lancar jaya. 

3. Tau apa yang dimau
Jangan plin plan. Mau ambil komunikasi atau bisnis yaa? Hellooo... Cari tau dulu minatmu kemana, baru deh riset universitas mana yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu. Biasanya, jurusan S2 itu linier sama S1. Kalaupun jomplang, ga beda banget lah. Tapi, kalau kamu punya alasan kuat untuk pindah jurusan, patut diperjuangkan looh. Kamu alumni peternakan tapi mau ambil S2 media manajemen? Bisa banget! Temen saya bisa begitu, tapi itu karena pengalaman kerja 5 tahun di bidang jurnalistik. Jadi, pas wawancara dia berhasil meyakinkan interviewer bahwa jurusan yang dia ambil itu. Kalau kamu yakin dan emang punya pengalaman dan kemampuan, boleh ditiru. Kalau nggak, kembalilah ke jalan yang benar Nak.. hehe

4. Jangan males baca-tulis
Essay yang diminta LPDP itu lumayan banyak, ada sekitar 3. Nah, kalau kamu tidak terbiasa dengan dunia tulis menulis, coba aja googling dulu contoh essay untuk daftar LPDP kayak gimana. Ada banyak koq yang bisa dijadikan sumber referensi dan inspirasi. Tapi ingat, dilarang plagiat! Kamu tetap harus menuliskan essaymu sendiri dengan bahasamu. Kalau nulis essay aja kamu udah plagiat, berarti kamu ga layak dapat beasiswa master!

5. Punya mentor
Saya aja sampe punya 2 mentor hahahaa. Satu mentor saya adalah Reza, sahabat saya sejak jaman esde. Dia juga awardee LPDP yang udah pulang dari Birmie buat ambil sastra Inggris di sana. Satu lagi adalah mas Angga, mentor saya yang udah balik S2 dari Sorbonne, Prancis. Saya kenalan ama mas Angga via facebook loh. Nah, enaknya punya mentor adalah ada orang yang bersedia mengoreksi essay-essay kamu. Apalagi kalau essaynya dalam bahasa Inggris. Hah? LPDP ada essay bahasa Inggrisnya? Untuk daftar LPDP nggak ada essay bahasa Inggris sih. Essay bahasa Inggris itu dibutuhkan buat melamar ke universitas. Kamu akan diminta untuk buat research plan, motivation letter, dan abstrak penelitian. Mumet ga tuh.. Nah, makanya cari dari sekarang siapa yang bisa kamu minta bantuan untuk mengoreksi essay-essay mu. Kalau mau kontak mas Angga juga bisa, asalkan kamu beneran serius pengen dibimbing dia haha..

6. Berani menghubungi profesor di luar negeri
Mencari profesor itu ibarat mencari jodoh alias gampang-gampang susah. Apalagi kalau kamu mau kuliah di Jepang. Kamu harus punya profesor dulu sebelum bisa ikut ujian masuk universitas. Gimana cara menemukan soulmate professor? Search aja kamu mau meneliti apa. Trus kan nanti ada judul jurnal yang keluar tuh. Nah, kepoin deh jurnal itu ditulis siapa. Jangan jago ngepoin mantan doang haha. Kalau udah ketemu yang cocok, tinggal kirim email deh. Pak, saya mau menjadi mahasiswa Bapak. Gitu.. Nah, kalau ditolak? Yaa coba lagi. Ada temen saya yang ditolak sampe 10 kali sama profesor. Jadi dia semacam terlatih patah hati. Tapi dia nyerah? Nggak! Yang ada malah penasaran dan coba lagi-coba lagi sampai dapat. Yakin deh, ditolak profesor ga lebih sakit hati dibanding ditolak gebetan. Hahay..

7. Siapkan semua berkas
Seperti yang udah saya bilang, essay yang harus disubmit ke LPDP itu banyak. Belum lagi dokumen yang lain semacam ijasah, transkrip nilai, dan KTP. Nah, yang agak susah itu surat rekomendasi dosen pembimbing. Kalau kamu freshgrad, masih enak lah yaa minta surat rekomendasi ke dosen pembimbing skripsi. Kalau udah lulus bertahun lampau? Belum lagi kalau kampus dan tempat tinggalmu berjauhan. Susah kan? Sebenernya ga juga sih. Semua itu cuma masalah mindset. Kalau kamu emang niat buat dapat beasiswa, kamu pasti bakal bela-belain ketemu dosen pembimbingmu dulu. Sekalian silaturahim. Siapa tau kamu bisa dapat kontak profesor di luar negeri dari Beliau. 

Segitu dulu tips dari saya. Intinya berdoa, berusaha, dan berikhtiar. Saya doakan kalian yang masih berjuang suatu saat juga merasakan kebahagiaan yang sama: diterima menjadi awardee LPDP. Aaamiin. (Kartika Restu Susilo)

No comments:

Post a Comment