7 Nasihat Paling Diingat

Bulan Mei ini sudah 8 bulan aku tinggal di Kyoto. Ga kerasa yaah. Meh pinginnya bilang begitu. Tapi sebenernya kerasa banget! Ada hari-hari di mana hidup di Jepang terasa menyenangkan. I feels like I am living in my dream. Tengok aja instagram aku, isinya foto-foto narsis semua. Namun ada pula dark ages, masa di mana depresi datang menyapa. Hidup tuh rasanya hampaaa apalagi tanpa kau di sisiku #eaaa Kalau udah gitu, rasanya pengen loncat ke rel kereta pulang ke pangkuan Ibu Pertiwi aja. Biar bisa ngelendot manja gituuu 😅

Alhamdulillah, selalu ada orang-orang yang bersedia memberi nasihat pada diriku kalau udah down gitu.. Ini 7 nasihat yang paling aku ingat sepanjang menjelma jadi gadis desa Kyoto:

~Please help yourself~ Sensei
Sensei aku sibuk banget. Jadi urusan riset harus semandiri mungkin dikerjakan sendiri. Kalau udah mentok baru tanya Sensei. Nanti kalau Sensei utama juga ga paham (karena riset aku bukan bidang utama Beliau) maka aku akan diminta menemui sensei lain. So far udah 4 Sensei yang aku mintain tolong buat membantu riset aku, dan daftar ini akan tambah panjang sepertinya.

~Merawat diri itu inventaris! Hasilnya baru terlihat 15-20 tahun mendatang~ Putri Shinjuku
Kalau aku diibaratkan Cinderella yang masih berwujud Upik Abu, maka Putri Shinjuku adalah ibu peri yang menanamkan ide pentingnya mencintai diri sendiri. Tanpa petuah dari Beliau, sepertinya kulitkku akan sangat kurang perawatan. Padahal sekeliling aku, ga cewek ga cowok, kulitnya pada putih berkilau bak mutiara. Ga layak sanding lah yaa.. #syediih

~Apa-apa jangan dikonversi ke rupiah. Bisa-bisa kamu ga nafsu makan di sini~ mas Why
Sempet mengalami culture shock di hari-hari perdana hidup di Negeri Sakura. Jiiirrr sekali makan Rp50.000! Apato sebulan Rp4-jutaan! Hah, stress banget lah pokoknya apa-apa mahal di sini. Pas udah dinasihatin gini jadi mikir "Iya yaa. Murah koq jajan permen cuma 100 yen."

~Sudah jalani saja, nanti juga kondisinya membaik. Nanti kan juga tau kalau mau beli ini di sini, beli itu di sana. Siapa tau malah bisa bikin restoran Indonesia di sini~ mas Ical
Masih berhubungan dengan makanan. Dapat nasihat begini pas curhat aku bosan sama masakan kantin dan kangen banget masakan Indonesia! Pengen nasi padang ya Allah 😔😔 Tapi ga tau beli bumbunya di mana. Sekarang sih Alhamdulillah udah tau kalau mau beli bumbu ke sini, beli daging halal di sana. Cuma yaaa berhubung kemampuan masak aku hanya rata-rata, sepertinya ide bikin restoran Indonesia di sini hanya sebatas angan. Bikin toko kue ajalah, yang lebih gampang 😄

~Udah tinggal di Kyoto yaa jangan main ama anak Indo mulu lah. Temenan ama international students dong~ mba Cesty
Indeed! Yuk lah temenan ama ikemen dan ciwi-ciwi imut Nihonjin 😎 Gimana mau cas cis cus bahasa Sinchan coba kalau temenannya ama lu lagi lu lagi..

~Keep walking. Don't quit. It doesn't matter how slowly you are, as long as you keep walking. But, please make sure you are walking in the right direction~ Yuichan
Lagi-lagi nasihat ini berhubungan ama riset aku yang hampir ga ada kemajuan. Waktu itu sempet mikir apa bisa aku menyelesaikan studi di sini. Trus kata Senpai, small progress is better than none. Ya juga sih. Toh mau nyerah di tengah jalan juga ga mungkin. Ganbatte!!

~I think that's okay. No problem. I also did that last semester~ Namchan
Setiap kali aku melakukan apa yang kupikir salah, atau malah ga tau itu bener apa salah, pasti curhat ke gadis Thai ini. Secara cuma dia yang ngerti perasaan anak rantau yang terdampar di Tropical Agriculture Lab. Denger kalimat dia yang seperti itu bikin aku tenang, at least I am not alone nee..


Terima kasih buat teman-teman yang sudah nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran. Semoga kita terhindar dari golongan yang merugi yaa. Aamiin (Kartika Restu Susilo)

No comments:

Post a Comment