8 Tips Travelling Sendirian Buat Cewek

Bagi gue, travelling sendirian itu menyenangkan sekaligus menegangkan. Di Jakarta aja gue sering kecopetan, apalagi kalau jalan-jalan jauh? Waktu awal kerja jadi jurnalis, ibu dan bapak sering banget ngingetin buat hati-hati. Kalau sekarang, nasehatnya lebih panjang: hati-hati menjaga hati #eeaaa
Nah, karena gue merasa sudah cukup berpengalaman sebagai solo traveller, gue mau bagi-bagi tips travelling sendirian. Emang sih, gue keseringan travelling sendirian untuk urusan kerjaan. Tapi malaikat juga tahu gue abis liputan pasti curi waktu buat liburan. Minimal nyempetin ke masjid terbesar atau objek wisata yang ada di kota itu.

Ini tips travelling sendirian ala gue:

1. Banyak-banyak berdoa
Cuma Allah yang bisa nolong gue dari situasi apapun di negeri antah berantah. Pesen ibu: sering-sering baca ayat kursi kalau di perjalanan. Berdoa mungkin ga langsung menyelesaikan masalah, tapi pasti menenangkan hati dan pikiran.
Kalau sesuatu yang buruk terjadi, usahakan selalu berpikiran positif dan tenang. Kalau panik, malah ga bakal ketemu solusi masalah yang kita hadapi. Yakin aja Allah Maha Berkehendak punya rencana.

2. Izin orang tua sebelum berangkat
Atau suami kalau yang udah nikah. Ingat, ridha Allah ridha orang tua. Kasih tahu mau pergi kemana dan berapa lama. Tenangkan kekhawatiran mereka. Minta doa supaya selamat selama perjalanan.

3. Ga usah bawa barang banyak-banyak
Satu ransel dan satu koper ukuran sedang aja cukup. Soalnya, ga akan selalu ada cowok (ganteng) yang mau bantuin naik-turun koper, entah pas naik angkot atau bus, pas check in di bandara, pas naikin koper ke atas kabin pesawat, atau pas naik ke kamar hotel yang ga ada liftnya. Ini contoh barang bawaan gue kalau travelling. Barang-barang yang masuk koper: pakaian, sendal jepit, perlengkapan mandi, dan setrika mini. Barang-barang di tas ransel: hape, dompet isi uang, kamera, tongsis (berguna banget buat solo traveller), mukena, botol minum, bedak dan lipstik. Kadang gue juga bawa novel tipis buat bacaan kalau bosen. Simpel kan?

4. Always trust your feeling at first glance! 
Kesan pertama itu biasanya benar. Kalau menurut gue orang itu berniat jahat, kabur! Kalau feeling gue nenek itu butuh bantuan, tolong! Kalau jatuh cinta pada pandangan pertama, kenalan! Minta no hp atau akun sosmednya sekalian.

5. Kebalikan no. 4, jangan mudah percaya sama orang lain
Jangan mudah merasa terharu sama cerita ibu-ibu tua yang hidupnya susah. Jangan mau ditawarin makanan atau minuman sama orang asing. Jangan langsung percaya sama harga ojek di kota lain (yang ini usahain tawar). Jangan percaya sama orang yang nitipin bagasi, bisa aja isinya narkoba kan?

6. Jangan malu nanya jalan
Pepatah "malu bertanya sesat di jalan" tuh bener banget. Secara yaa cewek rada susah baca peta, jadi agak percuma ada gps canggih juga. Dan gue paling takut ngeluarin hape saat gue linglung. Udah pengalaman dicopet soalnya. Hiks..
Gue beberapa kali selamat dari kesesatan yang nyata setelah menerapkan pepatah itu. Kuncinya: tanya arah sama pak polisi. Mereka orang paling terpercaya yang bisa gue tanya.
Bagi gue, ada pengecualian untuk kota Jogja.
"Mbak, arah ke Malioboro tuh kemana ya?"
"Oh, mbak jalan aja ke selatan. Nanti ada bangjo (lampu merah, red) belok ke barat."
"Hah? Selatan mana mbak? Barat mana?"
"Mbak liat gunung Merapi? Nah, itu utara!"
"....."

7. Kalau bisa, usahakan udah booking hotel sebelum pergi
Apalagi kalau lagi peak season. Gue pernah terusir dari hotel gegara cuma boleh menginap semalam, dan terpaksa harus nyeret-nyeret koper buat nyari hotel lain. Sekarang banyak koq aplikasi booking hotel yang murah dan mudah. Tinggal klik langsung beres.

8. Last but not least: Enjoy your journey
Apapun yang terjadi, nikmati saja perjalananmu. Nikmati sensasi keseruan, kebahagian, ketegangan, kesepian, kesedihan, dan rasa-rasa lain yang hinggap di hati. Di akhir perjalanan, kita akan menemukan diri kita yang baru. Semoga.

Segitu dulu tips dari gue. Ada yang mau nambahin? (Kartika Restu Susilo)

No comments:

Post a Comment