5 Tips Liburan Murah di Bali

Siapa yang tak mengenal pesona keindahan Pulau Dewata? Ikon pariwisata Indonesia itu dikunjungi jutaan turis setiap tahun, baik lokal maupun mancanegara. Tujuan mereka sama: berlibur, entah berjemur di pantai atau menikmati kesejukan angin gunung. Bagi sebagian orang, boleh jadi liburan ke Bali identik dengan mahal. Kesannya cuma orang berpunya yang boleh menikmati hangatnya Pantai Kuta atau sejuknya udara Ubud. Yang tidak berduit, silahkan angkat kaki dari sini. Huuffff!

Tapi, sebenarnya Bali tidak semahal itu koq. Tahun 2013, saya dan empat teman backpakeran ke sana. Dengan budget minim (Rp1.000.000/orang, kurs 2013) kami bisa bertahan hidup di Bali selama seminggu. Kami menghemat dana di beberapa pos, bahkan habis-habisan memangkas pengeluaran tertentu. Dan seperti biasa, mandat mengatur keuangan jatuh ke tangan saya.

Nah, ini beberapa tips dari saya yang berhasil dipraktekkan di Bali:

1. Booking tiket pesawat saat promo: low season dan hari kerja
Sebenarnya saya ga ada niat liburan ke Bali. Tapi, begitu melihat tiket promo langsung kalap dan membujuk keempat kawan ikut serta. Cuma yaa itu, musti cepet-cepetan. Dan tiket termurah biasanya jatuh di hari Rabu atau Kamis. Jadi, bela-belain bolos kerja deh.

Selain itu, pilih waktu liburan saat low season, sekitar Februari-April atau September-November. Hindari long weekend atau harpitas. Dijamin, meski perginya bisa dapet tiket murah, pulangnya bisa jadi merogoh kocek 2x lebih dalam.

2. Cari penginapan mumer
Kalau niatnya backpacer, ga usahlah nginep di hotel bintang. Tidur aja di pantai, bintangnya keliatan koq. Hahaha... Bercanda.. Banyak penginapan murah di dekat Pantai Kuta. Bahkan saya mendapat rate hotel Rp100.000 per malam untuik dua orang dengan fasilitas AC, TV, dan kamar mandi dalam. Eits, jangan salah. Ga semua hotel murah menyediakan fasilitas yang terakhir loh.

Sayangnya, sebagian besar penginapan itu tidak tersedia di situs pencari hotel seperti agoda atau tripadvisor. Jadi, musti tanya langsung di sana. Saran saya, begitu sampai di Bali, check in aja dulu di satu hotel untuk semalam. Ga papa agak mahal, daripada nggeret-nggeret koper keluar-masuk hotel buat tanya rate dan ketersediaan kamar. Kamu juga butuh melepas lelah kan? Nah, setelah mandi dan dandan cantik, baru deh jalan-jalan keliling nyari hotel buat malam berikutnya. Jangan malu buat bertanya ke tukang parkir atau pekerja restoran. Mereka biasanya punya reklomendasi hotel murah tapi ga murahan. Kalau udah nemu yang oke, baru deh boyongan dari hotel sebelumnya.

3. Sewa motor daripada mobil
Selain lebih murah dan lebih irit, motor juga lebih cepat. Bali mulai macet ciiin. Harga sewa bervariasi bergantung jenis motor. Namun, kebanyakan motor yang disewakan adalah matic sehingga mudah dikendarai cowok dan cewek. Sewa dalam jangka waktu tertentu, misal 3 hari atau seminggu, juga bisa lebih murah looh.


Sebelum menyewa, cek dulu kondisi motor dan surat-suratnya. Jangan lupa minta helm sama penyewa. Kalau satu motor buat boncengan berdua, minta helmnya juga dua yaa. Ga usah takut nyasar di Bali. Papan penunjuk jalan lumayan jelas koq mengarahkan kamu ke objek wisata. Kalau masih nyasar, yaa tanya aja penduduk setempat. Orang Bali kan terkenal dengan keramahannya. Atau gunakan GPS di ponselmu. Google maps pasti bakal senang hati membantu kamu menemukan tujuan hidup. #eh

4. Atur destinasi wisata sendiri
Sebagian besar pantai di Bali gratis, seperti pantai Kuta dan Padang-padang. Beberapa destinasi wisata memberlakukan tiket masuk, seperti Tanah Lot dan Pura Besakih. Biasanya, mereka membedakan harga untuk wisatawan lokal dan mancanegara. Jadi, kalau kamu kere ,ga usah sok jadi bule. Beda harga tiketnya bisa 2—3 kali lipat.

Kalau mau sedikit usaha, ga usah nyewa tour guide atau travel agent selama di Bali. Contek aja ittenerary mereka, trus sesuaikan dengan jadwal dan preferensi kamu supaya lebih fleksibel. Misalnya, kamu lebih milih wisata belanja ke Pasar Ubud, daripada melihat sunset di Tanah Lot. Yaa berarti kamu bisa atur waktu di Ubud lebih lama. Coba kalau ikut tur, belum juga nawar udah disuruh naik bus lagi.

5. Tanya dan tawar harga SEBELUM membeli
Ini penting buat yang mau belanja oleh-oleh. Biasanya, pedagang udah me-mark up harga barang 30—50% saat pertama kali kamu tanya. Jadi, tawarlah dari harga yang penjual sebutkan. No afgan ya guys. Jangan sadis nawarnya. Mulai aja dari 50% harga, terus naikin sedikit demi sedikit sampai kamu dapat kesetimbangan dengan si penjual. Misalnya nih, kamu mau beli kain bali. Harga awal Rp100.000. Nah kamu tawar deh, “Rp100.000 dapat 2 boleh ga?” Nanti kemungkinan kamu bakal bayar kain ini Rp80.000—85.000, bergantung kepandaian kamu menawar. Jangan lupa pasang senyum-ramah-tapi-acuh selama proses transaksi yaa.

Tawar menawar juga bisa dilakukan saat kamu hendak mencoba atraksi di Tanjung Benoa.

Di sana banyak banget permainan yang memacu adrenalin, seperti paralayang, banana boat, hingga speed boat. Harganya sebenarnya ga mahal, standar laah. Cuma, waktu itu kan kita backpackeran, jadi apa-apa dirasa serba mahal. Untuk naik paralayang, satu orang harus merogoh kocek Rp300.000. Akhirnya saya nawar sampai harganya turun jadi Rp300.000 untuk 4 orang (Yup, saya sesadis itu nawarnya. Jangan ditiru yaa, kecuali kamu sejago saya :p).

Itu lima tips dari saya. Ada yang mau menambahkan? Silahkan tulis di kolom komentar. (Kartika Restu Susilo)

No comments:

Post a Comment